Minggu, 28 Februari 2016

Ulasan Manga: Reimei no Arcana



Assalamu ‘Alaikum Wr. Wb.

Puji syukur ke hadirat Allah. Selawat dan salam kepada Rasulullah.
Apa kabar? Semoga hari-hari kalian selalu diberkahi oleh Allah, dan semoga kita semua selalu berada di jalan yang diridhoi-Nya. Amin.
Selalu dan selalu, dari awal fajar zaman, dunia selalu dan lagi meninggalkan kita. Bahkan ketika dunia meledak dalam tawa, beberapa dari kita ada yang meringis dalam luka.
Berpijaklah kau pada harapan
Bangkitlah tuk jumpa masa depan
Dunia tak kerap kau kuasa
Tegaklah langkah asa kau rasa
Kali ini saya mau membuat ulasan sebuah manga berjudul Reimei no Arcana. Ini dia deskripsi singkat mengenainya.
Judul                : Reimei no Arcana
Tipe                 : Manga, 13 jilid, 53 bab
Pengarang        : Rei Toma
Publikasi          : Monthly Cheese!, 24 Januari 2009 – 24 Juni 2013 (Jepang)
Tipe Genre       : Drama, Fantasi, Romansa, Shoujo, Tragedi
Sayang sangat sayang, manga ini sangat tidak terlalu terkenal. Popularitasnya begitu rendah. Padahal, manga ini mempunyai kisah tragis yang sangat indah. Popularitas memang benar-benar tidak mencerminkan kualitas. Apalah.
Langsung saja, kita menuju panggung utama kita.

Plot
Reimei no Arcana berlatar di sebuah dunia fantasi, dan menceritakan kisah dan cinta seorang putri bernama Nakaba. Terkisah dua buah kerajaan yang larut dalam perang berkepanjangan, yaitu Kerajaan Senan dan Kerajaan Belquat. Setelah diletihkan oleh perang yang tak ada habis-habisnya, kedua sisi sepakat membentuk perjanjian perdamaian. Sebagai simbol hubungan baik antara kedua sisi ini, sebuah pernikahan digelar antara keluarga kerajaan dari masing-masing sisi. Nakaba dari Senan, dinikahkan dengan seorang pangeran dari Belquat bernama Caesar.
Nakaba, sang gadis berambut merah, menjadi tawanan di negeri lain. Meski di luarnya baik Senan maupun Belquat membicarakan perdamaian, tapi di belakang mereka masih melancarkan kebencian kepada yang lain. Seorang Nakaba dikirim ke Belquat bukan untuk menjalani hidup baru yang bahagia dengan suami barunya, tetapi untuk jadi tawanan dan juga untuk dapat dimanfaatkan. Nakaba merasakan benci yang menusuk itu dari orang-orang di sekitarnya, bukan hanya karena dirinya adalah putri dari negeri musuh, tapi juga karena rambut merahnya yang sangat dibenci. Ya, warna rambut selain warna hitam dianggap warna yang kotor dan tidak pantas dimiliki anggota keluarga kerajaan. Hanya orang-orang biasa yang memiliki rambut berwarna selain hitam.
Perginya Nakaba ke Belquat ditemani oleh pelayannya yang setia, seorang ajin bernama Loki. Ajin adalah ras mirip manusia, tetapi memiliki ekor dan telinga mirip hewan tertentu. Para ajin berada di status sosial lebih rendah dari manusia, dan sering menjadi objek diskriminasi yang kejam. Memiliki ketangguhan fisik yang melebihi manusia, para ajin inilah yang menjadi pelayan bagi para manusia, dan yang bertarung di garis depan saat perang.
Nakaba, Caesar, dan Loki, ketiga insan ini tak elak hidup dalam kemelut politik yang rumit dan berbahaya. Ketiganya memiliki harapan dan perjuangannya masing-masing, dan ketiganya sama-sama mengidealkan kehidupan yang lebih baik. Pengecualian untuk Caesar, yang sepertinya tidak punya harapan dan perjuangannya sendiri. Ups, abaikan yang dicoret barusan ya, saya kayaknya kesambet waktu nulisnya.
Nah, jadi itulah kisah yang disodorkan Reimei no Arcana kepada kita. Kisah yang ditawarkan begitu indah dan menakjubkan. Tema dari kisah ini mengingatkan kepada kita untuk selalu menatap masa depan. Tidak semua hal bisa kita lakukan, dan tidak semua masalah bisa kita selesaikan. Meski begitu, kita harus terus menegakkan kepala dan melangkah ke depan, bahkan ketika kita dikhianati oleh seluruh dunia dan penyelewengan-penyelewengan di dalamnya.
Norma apa yang kita pilih? Apa kita akan menurut aliran dunia, meski kita tahu itu salah? Ataukah kita akan bangga dengan ketidakutuhan yang kita miliki?
Nakaba menghadapi pertanyaan ini, dan dia memilih. Bukan saja untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk orang-orang yang berharga dalam hidupnya. Nakaba memilih untuk bertindak, bukan hanya berdiam diri.
Dan dalam perjalanan penuh tantangan ini, Nakaba akan menyadari takdir pahit yang akan dialaminya. Akankah Nakaba mampu menolak nasib yang telah digariskan untuknya? Kalian akan bisa tahu jawabannya setelah membaca manga karya Rei Toma ini.
Plot manga ini sangat rapi dan apik. Semua plot tertutup dengan baik dan tidak berlubang. Semua kisah dan kejadian disajikan dan diurutkan dengan urutan yang masuk akal. Pengarang manga ini telah membuang rincian-rincian kecil tidak berguna, membuat plotnya menjadi begitu padat. Alur waktu dalam manga ini terasa sangat cepat, dikarenakan memang pengarang sengaja mengutamakan plot ketimbang hal-hal lain.
Manga ini menghadirkan romansa yang begitu manis. Itu wajar saja, karena memang manga ini ditujukan untuk pembaca kalangan wanita. Manga ini juga menawarkan kejutan-kejutan yang membuat kita ketagihan untuk membacanya. Ditambah humor-humor yang sejuk dan emosi-emosi yang dalam, manga ini akan menjadi kenangan tak terlupakan dalam benak kita yang membacanya.
Tema dan plot dalam manga ini berjalan berdampingan dan saling mendukung satu sama lain. Sulit untuk mencari celah dalam tema dan plot manga ini.
Untuk tema dan plot, saya beri nilai : 9,5.

Tokoh
Nakaba
Seorang putri dari Senan, yang dinikahkan dengan seorang pangeran dari Belquat sebagai bentuk ikatan perdamaian antara kedua buah kerajaan. Nakaba adalah seorang gadis yang memiliki tekad kuat dan prinsip tak tergoyahkan. Gadis ini berperan besar dalam hampir seluruh pengembangan plot, dan penokohannya sangat mencerminkan tema utama yang terkandung dalam kisah ini. Nakaba adalah pribadi yang kuat dan tegar, serta peduli terhadap nyeri dan penderitaan yang dirasa orang-orang di sekitarnya. Tokoh ini sangat menginspirasi, terutama untuk kaum hawa, agar peduli dan tidak berdiam diri.
Untuk Nakaba : 9,7.

Caesar
Pangeran dari Belquat yang dinikahkan dengan Nakaba. Orang ini pada awalnya sama seperti anggota keluarga kerajaan yang lain, sama dalam hal memandang rendah para ajin dan orang-orang yang berambut selain warna hitam. Kemudian perlahan-lahan dia mulai jatuh cinta kepada Nakaba dan ketegarannya. Orang ini sebenarnya sangat tidak berguna dalam pengembangan plot, dan penokohannya pun sangat minim. Sifatnya terlalu kekanak-kanakan, sangat tidak mencerminkan tema apapun dan tidak berguna sebagai konteks manapun. Tapi tentu saja, penokohannya yang lemah ini menjadikan penokohan Nakaba lebih mencolok dan kontras. Jadi, orang ini hanya berguna agar penokohan Nakaba lebih kuat.
Untuk Caesar : 4,9.

Loki
Membicarakan tokoh ini berarti mengungkap inti dari akhir kisah, serta bisa menjadi bocoran alur cerita kepada yang belum membaca manga ini. Karena itu, saya tidak akan berbicara banyak tentang tokoh ini. Hanya satu hal yang bisa saya bicarakan tentang Loki, yaitu dia adalah pelayan Nakaba yang sangat setia.
Untuk Loki : 9,6.

Penokohan tampaknya bukan fokus utama sang pengarang saat membuat kisah Reimei no Arcana ini. Terbukti, tokoh-tokoh selain Nakaba dan Loki mendapat jatah yang sangat sedikit dalam penokohannya. Tetapi masing-masing tokoh mempunyai perannya masing-masing, dan itu berguna secara keseluruhan dan dalam hubungannya dengan unsur-unsur yang lain dalam manga ini. Ada beberapa tokoh yang hadir singkat, tetapi meninggalkan panggung dengan cara yang indah. Beberapa tokoh yang lain tetap saja tidak berguna hingga akhir kisah. Tapi tetap saja, tidak ada yang tidak berguna kalau kita melihat ke keseluruhan. Secara garis besar, penokohan terkombinasikan dengan baik dengan plot.
Untuk tokoh dan penokohan : 8,6.

Lain-lain dan kesimpulan
Nilai utama dalam manga ini adalah dalam seni pelukisan. Beneran deh. Segalanya dalam manga ini digambar dengan sangat apik. Rincian-rincian gambarnya juga sangat tajam dan kontras. Bahkan bulu mata pun digambar dengan sangat detail. Penggunaan gradasi juga sangat lembut dan manis. Ditambah lagi, kalau diperhatikan baik-baik, setiap pelukisan mengandung makna tersembunyi yang sangat banyak.
Untuk pelukisan dan penggambaran : 9,8.

Secara keseluruhan manga ini menghadirkan kisah romansa yang sangat manis. Manga ini juga menghadirkan emosi yang dalam, yang sangat cocok dengan tema utama. Manga ini membuat kita peduli dan lebih mengerti, tentang derita orang-orang yang berbeda status sosialnya. Apalagi ketika kita sudah mencapai klimaks kisah manga ini, kita akan tersentak oleh kenyataan bahwa memang benar ada hal-hal yang tidak bisa kita lakukan, sekuat apapun kita berusaha.
Secara keseluruhan : 9,3.

Ada banyak hal yang saya pelajari dari membaca manga ini. Saya beruntung bisa menemukan permata indah nan langka seperti manga ini. Saya paham, bahwa manga ini memang tidak ditujukan untuk semua kalangan. Permata ini mungkin akan terasa sulit untuk diresap dan dicerna keindahan-keindahannya. Tapi itulah sastra. Sastra indah karena sastra memang sulit dicerna, dan dibutuhkan pemikiran dalam untuk bisa memahaminya.
Saya harap apa yang saya tulis ini menggugah keinginan kalian untuk mencicipi manga ini. Dan mudah-mudahan kita dapat berjumpa lagi di lain kesempatan. Insya Allah.

Wassalamu ‘Alaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar