Senin, 27 Agustus 2012

Syukur Nikmat kepada Allah

Assalamu 'Alaikum Wr. Wb.

Puji syukur ke hadirat Allah.
Shalawat serta salam kepada Rasulullah.
Sebagai hamba Allah, sudah seharusnya kita bersyukur atas nikmat-nikmat yang Allah berikan. Begitu banyak nikmat yang Allah berikan, dalam Al-Qur'an disebutkan:

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

Yang kurang lebih bermakna: "Jika kalian berusaha menghitung nikmat Allah, maka kalian tidak akan sanggup menghitungnya. Sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang."
Coba kita renungkan makna yang dikandung dalam ayat di atas, lalu kita melihat dunia di sekeliling kita. Ada matahari, yang setiap hari menghabiskan berjuta-juta energi dalam bentuk reaksi nuklir, mampu menaungi kegelapan di planet-planet sekitarnya, menyediakan energi bagi kehidupan. Siapa yang menciptakan matahari dan menyediakan energi untuk pembakarannya? Allah. Apakah kita menciptakan matahari tersebut untuk kebutuhan kehidupan kita? Tidak. Semua itu telah tersedia, Allah-lah yang menyediakannya.
Lalu ada air, di sungai, di danau, di laut dan sebagainya. Perlu diketahui, air menutupi hampir 71% permukaan bumi kita ini. Air sangat penting bagi kehidupan dan bagi makhluk hidup, terutama untuk tumbuhan. Dengan adanya air, tumbuhan dapat tumbuh dengan subur. Lalu matahari juga menyediakan energi sehingga tumbuhan dapat ber-fotosintesis dan pada akhirnya menghasilkan oksigen yang digunakan untuk kita dan hewan. Air juga dibutuhkan oleh kita dalam membantu metabolisme dalam tubuh, begitu juga hewan. Hewan maupun tumbuhan hidup di bumi ini, tersedia untuk kita ambil manfaatnya. Hewan untuk kita ambil dagingnya, kulitnya. Tumbuhan untuk bahan makanan, obat-obatan, dan lain sebagainya. Pernahkah kita sadari nikmat-nikmat ini, fasilitas-fasilitas ini, yang disediakan oleh Allah? Tentu semua nikmat ini bukan kita yang menyediakannya. Apakah kita menciptakan tanah, tempat tumbuhnya tumbuhan? Atau iyakah, kita menciptakan air dan matahari? Kitakah yang menciptakan hewan serta tumbuhan, dan mengatur kelestariannya? Tentu jawabannya adalah tidak. Siapa yang menciptakan semua itu? Allah. Sudahkah kita bersyukur? Mungkin sudah. Sudah cukupkah rasa syukur kita?
Nah, pertanyaan ini harus kita tanyakan pada diri kita masing-masing.
Dalam tubuh kita ada daging, otot, tulang. Kita punya tubuh yang dapat bergerak. Tubuh kita terdiri dari triliunan sel. Sel dalam tubuh kita terdiri dari beragam unsur. Ada inti sel atau nukleus yang bertugas mengontrol aktivitas sel, ada ribosom yang merupakan penghasil protein. Ada sitoplasma, mitokondria, membran, dan lain-lain. Semua bekerja sesuai tempatnya, sesuai tugasnya. Setiap sel mempunyai peranan dalam membentuk kehidupan kita, memungkinkan kita hidup. Lalu, apakah kita mengatakan, bahwa sel-sel tersebut begitu saja mampu mengatur jalannya kehidupan? Tak terpikirkah oleh kita akan adanya pengatur yang maha kuasa lagi maha kaya, yang mengatur triliunan sel dalam tubuh setiap makhluk di muka bumi? Adakah dari kita, yang masih meragukan kuasa Allah?
Lalu ada jantung, paru-paru, ginjal, hati, usus, lambung, dan sebagainya. Organ-organ penopang kehidupan kita. Semua organ ini tersedia, gratis, disediakan oleh Allah. Lalu apa yang kita dapat lakukan untuk mensyukuri nikmat-nikmat Allah? Tentu dengan memperbanyak amal sholeh dan mengurangi maksiat kepadanya. Allah berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

"Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepadaku."
Sebagai rasa syukur, kita juga harus sering-sering mengucap Alhamdulillah. Kemudian, nikmat Allah itu harus kita jaga. Janganlah merusak alam, peliharalah. Kita harus gunakan fasilitas-fasilitas yang Allah berikan, agar bermanfaat terutama untuk kepentingan agama Allah, yaitu agama Islam. Janganlah sering menghamburkan rezeki yang kita terima, lebih bagus kalau disedekahkan. Gunakan panca indera yang Allah berikan untuk hal-hal yang baik. Seringlah membaca Al-Qur'an, yang mana akan menyejukkan hati kita dan juga organ-organ tubuh kita. Dengan banyak membaca Al-Qur'an, mata kita insya Allah akan dipenuhi cahaya Al-Qur'an. Bibir kita akan menjadi lembut, telinga kita akan lebih peka. Selain membaca Al-Qur'an, perlu juga kita memperbanyak dzikir, agar hati menjadi tenang dan lidah menjadi tidak kaku, dalam berbicara maupun melafadzkan asma-asma Allah.
Lalu apakah kita sudah benar-benar bersyukur? Benar-benar menyadari sepenuhnya bahwa kita milik Allah dan tak ada kuasa melainkan atas kehendaknya?

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَةَ إِلَّا بِاللهِ

Tidak ada daya dan upaya kecuali atas kehendak Allah.”
Karena itu tak sepantasnya manusia merasa sombong di muka bumi. Tak sepatutnya manusia melupakan penciptanya. Tak selayaknya manusia kufur terhadap nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepadanya.
Mudah-mudahan kita ditetapkan oleh Allah di jalan yang lurus. Wallahu a'lam.

Wassalamu 'Alaikum Wr. Wb.

Save as PDF