Assalamu 'Alaikum
Wr. Wb.
Puji syukur ke
hadirat Allah.
Shalawat serta salam
kepada Rasulullah.
Sebagai hamba Allah,
sudah seharusnya kita bersyukur atas nikmat-nikmat yang Allah
berikan. Begitu banyak nikmat yang Allah berikan, dalam Al-Qur'an
disebutkan:
وَإِنْ
تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا
إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Yang
kurang lebih bermakna: "Jika kalian berusaha menghitung nikmat
Allah, maka kalian tidak akan sanggup menghitungnya. Sesungguhnya
Allah maha pengampun lagi maha penyayang."
Coba
kita renungkan makna yang dikandung dalam ayat di atas, lalu kita
melihat dunia di sekeliling kita. Ada matahari, yang setiap hari
menghabiskan berjuta-juta energi dalam bentuk reaksi nuklir, mampu
menaungi kegelapan di planet-planet sekitarnya, menyediakan energi
bagi kehidupan. Siapa yang menciptakan matahari dan menyediakan
energi untuk pembakarannya? Allah. Apakah kita menciptakan matahari
tersebut untuk kebutuhan kehidupan kita? Tidak. Semua itu telah
tersedia, Allah-lah yang menyediakannya.
Lalu
ada air, di sungai, di danau, di laut dan sebagainya. Perlu
diketahui, air menutupi hampir 71% permukaan bumi kita ini. Air
sangat penting bagi kehidupan dan bagi makhluk hidup, terutama untuk
tumbuhan. Dengan adanya air, tumbuhan dapat tumbuh dengan subur. Lalu
matahari juga menyediakan energi sehingga tumbuhan dapat
ber-fotosintesis dan pada akhirnya menghasilkan oksigen yang
digunakan untuk kita dan hewan. Air juga dibutuhkan oleh kita dalam
membantu metabolisme dalam tubuh, begitu juga hewan. Hewan maupun
tumbuhan hidup di bumi ini, tersedia untuk kita ambil manfaatnya.
Hewan untuk kita ambil dagingnya, kulitnya. Tumbuhan untuk bahan
makanan, obat-obatan, dan lain sebagainya. Pernahkah kita sadari
nikmat-nikmat ini, fasilitas-fasilitas ini, yang disediakan oleh
Allah? Tentu semua nikmat ini bukan kita yang menyediakannya. Apakah
kita menciptakan tanah, tempat tumbuhnya tumbuhan? Atau iyakah, kita
menciptakan air dan matahari? Kitakah yang menciptakan hewan serta
tumbuhan, dan mengatur kelestariannya? Tentu jawabannya adalah tidak.
Siapa yang menciptakan semua itu? Allah. Sudahkah kita bersyukur?
Mungkin sudah. Sudah cukupkah rasa syukur kita?
Nah,
pertanyaan ini harus kita tanyakan pada diri kita masing-masing.
Dalam
tubuh kita ada daging, otot, tulang. Kita punya tubuh yang dapat
bergerak. Tubuh kita terdiri dari triliunan sel. Sel dalam tubuh kita
terdiri dari beragam unsur. Ada inti sel atau nukleus yang bertugas
mengontrol aktivitas sel, ada ribosom yang merupakan penghasil
protein. Ada sitoplasma, mitokondria, membran, dan lain-lain. Semua
bekerja sesuai tempatnya, sesuai tugasnya. Setiap sel mempunyai
peranan dalam membentuk kehidupan kita, memungkinkan kita hidup.
Lalu, apakah kita mengatakan, bahwa sel-sel tersebut begitu saja
mampu mengatur jalannya kehidupan? Tak terpikirkah oleh kita akan
adanya pengatur yang maha kuasa lagi maha kaya, yang mengatur
triliunan sel dalam tubuh setiap makhluk di muka bumi? Adakah dari
kita, yang masih meragukan kuasa Allah?
Lalu
ada jantung, paru-paru, ginjal, hati, usus, lambung, dan sebagainya.
Organ-organ penopang kehidupan kita. Semua organ ini tersedia,
gratis, disediakan oleh Allah. Lalu apa yang kita dapat lakukan untuk
mensyukuri nikmat-nikmat Allah? Tentu dengan memperbanyak amal sholeh
dan mengurangi maksiat kepadanya. Allah berfirman:
وَمَا
خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا
لِيَعْبُدُونِ
"Tidaklah
aku ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepadaku."
Sebagai
rasa syukur, kita juga harus sering-sering mengucap Alhamdulillah.
Kemudian, nikmat Allah itu harus kita jaga. Janganlah merusak alam,
peliharalah. Kita harus gunakan fasilitas-fasilitas yang Allah
berikan, agar bermanfaat terutama untuk kepentingan agama Allah,
yaitu agama Islam. Janganlah sering menghamburkan rezeki yang kita
terima, lebih bagus kalau disedekahkan. Gunakan panca indera yang
Allah berikan untuk hal-hal yang baik. Seringlah membaca Al-Qur'an,
yang mana akan menyejukkan hati kita dan juga organ-organ tubuh kita.
Dengan banyak membaca Al-Qur'an, mata kita insya Allah akan dipenuhi
cahaya Al-Qur'an. Bibir kita akan menjadi lembut, telinga kita akan
lebih peka. Selain membaca Al-Qur'an, perlu juga kita memperbanyak
dzikir, agar hati menjadi tenang dan lidah menjadi tidak kaku, dalam
berbicara maupun melafadzkan asma-asma Allah.
Lalu
apakah kita sudah benar-benar bersyukur? Benar-benar menyadari
sepenuhnya bahwa kita milik Allah dan tak ada kuasa melainkan atas
kehendaknya?
لَا
حَوْلَ وَلَا قُوَةَ إِلَّا بِاللهِ
“Tidak
ada daya dan upaya kecuali atas kehendak Allah.”
Karena
itu tak sepantasnya manusia merasa sombong di muka bumi. Tak
sepatutnya manusia melupakan penciptanya. Tak selayaknya manusia
kufur terhadap nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepadanya.
Mudah-mudahan
kita ditetapkan oleh Allah di jalan yang lurus. Wallahu a'lam.
Wassalamu
'Alaikum Wr. Wb.
Save as PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar